Kediri - Menyikapi kenaikan harga bahan pokok di pasaran, Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar pangan murah sekaligus penyerahan bingkisan sosial bagi warga kurang mampu yang belum tersentuh program bantuan sosial dari pemerintah.
Mas Dhito, sapaan akrab bupati muda ini menyebut melihat trend kenaikan harga pangan khusunya beras yang terus terjadi selama ini, diprediksi kenaikan bisa sampai Februari 2024 mendatang.
Baca juga:
OJK Resmi Cabut Izin Usaha Kresna Life
|
Untuk itu, menjaga ketahanan pangan tetap menjadi prioritas pemerintahannya. Diungkapkan, stok gabah di Kabupaten Kediri per tahun antara 164-165.000 ton per tahun. Adapun kebutuhan per tahunnya kisaran 120.000 ton.
"Masih ada sisa tapi (beras) ini sudah diambil oleh daerah-daerah lain, maka sekarang ketahanan pangan menjadi kata kunci, " katanya usai memantau kegiatan penyaluran bantuan dan pasar murah di Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, Senin (4/12/2023).
Untuk menjaga stok pangan di Kabupaten Kediri, Mas Dhito mengaku pihaknya memerintahkan untuk penyiapan warehouse atau bangunan untuk penyimpanan produk sebelum didistribusikan, maupun tempat pengeringan gabah.
"Hari ini kita berikan bantuan (bahan pangan) bagi warga yang kurang mampu, " ungkapnya.
Bantuan sosial bahan pangan disalurkan kepada 100 orang warga. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram, minyak goreng 2 liter dan gula 3 kilogram.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyampaikan, dalam kegiatan pangan murah itu, pemerintah daerah bekerjasama dengan berbagai pihak baik itu BUMN, perusahaan, peternak dan petani.
Diantaranya yang digandeng, menurut Tutik, yakni Bulog untuk penyediaan beras, kemudian pabrik gula, termasuk kelompok tani dan beberapa perusahaan untuk mensuplay minyak maupun bahan lain.
"Telur kita kerjasama dengan peternak jadi harga telur masih harga dari kandang, " terangnya.
Kegiatan pangan murah dan penyaluran bantuan sosial pada akhir 2023 ini dilakukan bertahap di sepuluh titik lokasi. Sebagaimana kegiatan di Desa Sidomulyo, tingginya antusias warga dalam kegiatan itu stok beras yang disediakan mencapai 3, 5 ton, telur 200 kilogram, minyak antara 500-1000 liter dan gula 500 kilogram.
"Harga yang dijual di pangan murah ini dibawah harga di pasaran, " ucapnya.
Diungkapkan Tutik, telur harga di pasaran Rp 27 ribu per kilogram dijual Rp 24 ribu, gula dari harga pasaran Rp 17 ribu per kilogram dijual Rp 13, 5 ribu, beras di pasaran Rp 13, 5 ribu per kilogram dijual Rp10.400, minyak di pasaran antara Rp14-17 ribu per liter dijual Rp 13, 5 ribu.
Dalam kegiatan itu pula, dilakukan penyerahan bantuan modal dari bupati kepada lima orang warga. Tiga orang mendapatkan bantuan sepasang ternak kambing, dua orang menerima bantuan modal usaha masing-masing Rp 2, 5 juta.
"Bantuan modal ini sebagai upaya Mas Bupati untuk mensuport warga untuk peningkatan pendapatan mereka nantinya, " tandasnya. (adv/PKP)